LABUAN BAJO, PAROKIWAESAMBI.ORG — Uskup Keuskupan Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, mengadakan kunjungan pastoral ke SMAN 1 Komodo pada Kamis, 20 Maret 2025. Kunjungan ini bertepatan dengan misa perutusan bagi 280 siswa-siswi Katolik kelas XII Tahun Pelajaran 2024/2025. Misa dimulai pukul 09.00 WITA di halaman tengah kompleks sekolah.
Rangkaian acara diawali dengan penerimaan secara adat di gerbang sekolah, di mana Bapa Uskup didampingi oleh beberapa tokoh agama lainnya. Setelah itu, rombongan diantar dengan “ronda” (tarian disertai nyanyian diiringi gong dan gendang yang khusus dipersiapkan untuk acara penjemputan) menuju ruangan untuk mengikuti acara adat “kapu” (menerima tamu baru di dalam rumah. Kapu ditandai dengan pemberian ayam putih jantan yang menyimbolkan keikhlasan hati dan kekeluargaan).
Setelah prosesi adat, dilanjutkan dengan misa syukur dan perutusan siswa-siswi Katolik kelas XII yang mengusung tema “Nyalakanlah Pelitamu dan Pancarkan Cahaya di Tengah Dunia” (Lukas 8:16-18). Perayaan ini dipimpin langsung oleh Mgr. Maksimus Regus, didampingi oleh RD. Martinus W. Wilian, RD. Martinus Tolen Tino, dan RD. Risno Maden.
Hadir dalam perayaan tersebut Kepala Sekolah SMAN 1 Komodo, Bapak Martinus Marson, S.Pd, bersama para guru dan tenaga kependidikan, Sr. Francisia DSY dan Sr. Dionysia DSY, serta sekitar 840 siswa-siswi Katolik dari total 1.218 siswa-siswi SMAN 1 Komodo.
Homili: Pribadi Berkarakter, Berkarya, dan Berkepedulian
Dalam homilinya, Mgr. Maksimus Regus mengajak seluruh keluarga besar SMAN 1 Komodo untuk menjadi terang dan pembawa terang dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di masyarakat. “Menjadi terang berarti sekurang-kurangnya memiliki tiga kualitas dasar, yaitu menjadi pribadi yang berkarakter, berkarya, dan peduli,” ungkap Bapa Uskup.
Beliau menekankan bahwa karakter merupakan fondasi utama dalam kehidupan. Dunia saat ini membutuhkan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas dengan menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan rendah hati.
Selain itu, Bapa Uskup menekankan pentingnya berkarya tanpa harus menunggu usia tua. “Sebagai lulusan SMAN 1 Komodo, kalian dipanggil untuk membuat perubahan. Karya kalian—entah dalam studi lanjut, pekerjaan, atau pelayanan sosial—harus menjadi kesaksian bahwa kalian adalah generasi yang berani berbuat baik, yang tidak takut untuk berkarya dengan jujur dan gigih. Jangan takut untuk bermimpi besar. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan menghadapi kegagalan. Karya besar selalu dimulai dari langkah kecil,” pesan beliau.
Lebih lanjut, Bapa Uskup mengajak seluruh keluarga besar SMAN 1 Komodo untuk menjadi pribadi yang peduli dan membawa kehangatan kepada sesama. “Dalam kehidupan nanti, baik di bangku kuliah maupun dunia kerja, jadilah pribadi yang membawa kepedulian. Berani membela yang lemah, berani memperjuangkan keadilan, dan berani berbagi dengan sesama. Kepedulian yang kalian tunjukkan akan membuat dunia lebih terang dan lebih manusiawi,” tambahnya.
Ucapan Terima Kasih
Dalam sambutannya di akhir misa, Kepala Sekolah SMAN 1 Komodo, Bapak Martinus Marson, S.Pd, menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas kunjungan pertama Bapa Uskup ke sekolah mereka. “Kami semua merasa sungguh terberkati, karena di usia SMAN 1 Komodo yang sudah 40 tahun ini, baru pertama kali seorang uskup memimpin misa. Kami tidak tahu lagi bagaimana kami harus mengungkapkan rasa bahagia kami. Terima kasih Yang Mulia Bapa Uskup,” ungkap Pak Martinus.
Perayaan Ekaristi berlangsung meriah dengan paduan suara gabungan para guru dan siswa-siswi SMAN 1 Komodo serta perarakan bahan persembahan.
Langsung setelah perayaan Ekaristi ada sesi foto bersama per angkatan bersama Bapa Uskup, imam konselebran, dan para guru. Seluruh rangkaian acara kunjungan tersebut ditutup dengan makan siang persaudaraan.
(Sekretariat Paroki Wae Sambi)