LABUAN BAJO, PAROKIWAESAMBI.ORG – Sepuluh orang muda dari beberapa Desa di Kabupaten Manggarai Barat, bersama dua pegawai Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) Labuan Bajo, Fitri dan Riani, menjumpai Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi, RD. Risno Maden, di pendopo belakang Pastoran Wae Sambi pada Pukul 14.00-14.45 WITA, Selasa (19/3). Pertemuan ini berfokus pada Program Kolekte Sampah yang dijalankan oleh Paroki Wae Sambi.
Pertobatan Ekologis
Pertemuan dimulai dengan perkenalan peserta yang dipandu oleh Fitri, dilanjutkan dengan diskusi mengenai pelaksanaan Program Kolekte Sampah. Romo Risno menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari pertobatan ekologis yang telah dimulai sejak tahun 2023. “Kolekte Sampah merupakan salah satu gerakan pertobatan ekologis umat Paroki Wae Sambi. Program ini dikelola oleh Putra-Putri Altar Paroki Wae Sambi, bekerja sama dengan Yayasan Koleproject Labuan Bajo, serta melibatkan seluruh umat paroki,” ujarnya.
Pohon Kenangan Sakramen Baptis
Dalam sesi diskusi, Riani menanyakan program lain yang dilakukan paroki dalam menghadapi perubahan iklim. Menanggapi hal tersebut, Romo Risno mengungkapkan bahwa selama ini paroki secara rutin memproduksi Ecoenzyme—cairan organik yang bermanfaat bagi lingkungan. Selain itu, pada bulan April mendatang, Paroki Wae Sambi bersama Yakines akan memulai program Pohon Kenangan Penerimaan Sakramen Baptis.
“Mulai April, setiap keluarga yang anaknya dibaptis akan menerima anakan pohon buah untuk ditanam di pekarangan atau kebun mereka. Orangtua dan wali baptis bertanggung jawab merawat pohon tersebut sebagai warisan bagi anak cucu mereka,” jelasnya.
Pertemuan yang berlangsung selama 45 menit ini diakhiri dengan melihat gudang penampungan kolekte sampah serta sesi foto bersama.
(Sekretariat Paroki Wae Sambi)
