LABUAN BAJO, PAROKIWAESAMBI.ORG – Mengawali Tahun Tata Kelola Partisipatif dan Tahun Yubileum 2025, Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi-Labuan Bajo mengadakan serangkaian kegiatan rohani bagi para remaja putri dari tiga asrama dalam wilayah Paroki Wae Sambi pada Selasa (25/2/2025). Kegiatan yang dimulai pada pukul 17.00 hingga 18.30 WITA meliputi rekoleksi, misa, dan adorasi pribadi, bertempat di Pastoran Paroki Wae Sambi.

Penziarah Pengharapan
Rekoleksi bertema “Luce dan Orang Muda – Menjadi Cahaya di Tengah Tantangan Hidup” dipimpin oleh Pastor Paroki Wae Sambi, RD. Risno Maden. Dalam pemaparannya, Romo Risno mengajak peserta untuk menjadi peziarah pengharapan yang tetap bercahaya di tengah berbagai tantangan hidup dengan menjadikan Tuhan sebagai tumpuan harapan.
“Maskot resmi Tahun Yubileum 2025 diperkenalkan oleh Vatikan pada 28 Oktober 2024. Maskot ini bernama ‘Luce’, kata dalam bahasa Italia yang berarti ‘cahaya’. Luce mengenakan sepatu bot dengan noda lumpur, mengingatkan kita bahwa ziarah hidup selalu melewati tantangan. Namun, satu hal yang tidak boleh hilang dari Anda dan saya adalah harapan. Ketika kita berhenti berharap, kita berhenti melangkah, bahkan berhenti hidup,” ungkap Romo Risno.
Setelah rekoleksi selama 30 menit, acara dilanjutkan dengan misa dan doa pribadi di depan Sakramen Mahakudus. Rangkaian kegiatan ditutup dengan makan minum ringan dan obrolan santai di pendopo belakang Pastoran Wae Sambi.
‘Pasekda’: Pastoral Sekolah dan Asrama
Menurut informasi dari Bapak Petrus Pintas, anggota KTM Paroki Wae Sambi, sedikitnya 40 remaja dari tiga asrama putri dan 11 anggota KTM turut hadir dalam seluruh rangkaian kegiatan. “Perlu kami informasikan bahwa ketiga asrama ini telah menjadi komunitas binaan KTM Paroki Wae Sambi dengan nama program ‘Pasekda’ atau Pastoral Sekolah dan Asrama,” tambah Bapak Petrus.
Pelayan Wilayah KTM Paroki Wae Sambi, Ibu Teodosia Milija juga menyampaikan bahwa program ‘Pasekda’ sudah dimulai dua tahun yang lalu. “Dalam program Paroki Wae Sambi ini, dua kali sebulan KTM muda-mudi dan KTM dewasa mengunjungi ketiga asrama putri dalam wilayah Paroki Wae Sambi. Selain itu, kami beberapa kali mengadakan penerimaan sakramen tobat, adorasi, dan dua kali mereka bergabung dengan kami untuk tanggungan koor,” ungkap Ibu Teodosia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat iman dan semangat para peserta dalam menghadapi tantangan hidup, sesuai dengan semangat Tahun Yubileum 2025.
Data Asrama-asrama
Data asrama-asrama dalam wilayah Paroki Wae Sambi di sekretariat Paroki Wae Sambi per 24 Februari 2025 menyebutkan bahwa ada 17 asrama dengan total penghuni 394 orang. Ada 2 asrama dalam kompleks sekolah: asrama SMKN 1 Labuan Bajo dan asrama SLBN Komodo. Sementara asrama yang lain berada rumah-rumah masyarakat. Mayoritas remaja putra dan putri yang tinggal di asrama milik masyarakat tersebut bersekolah di SMKN 1 Labuan Bajo.
(Sekretariat Paroki MBSB Wae Sambi)