Tahun ini Tema Umum katekese APP untuk Keuskupan Labuan Bajo adalah BERJALAN BERSAMA MENUJU GEREJA YANG SOLID, SOLIDER DAN MANDIRI. Walau masih baru namun Komisi Kateketik Keuskupan Labuan Bajo yang diketuai RD. Hermen Sanusi bersama Tim Kerja berhasil menyusun Materi Katekese APP untuk orang Dewasa, Remaja dan OMK serta untuk anak. Ada 4 sub tema untuk 4 kali pertemuan yakni : 1. Gereja itu Sinodal. 2. Gereja itu Solid . 3 Membangun Gereja yang Mandiri dan 4. Membangun Gereja yaang Solider dengan Sesama dan Alam. Setiap sub tema memiliki aksi nyatanya masing-masing sesuai kesepakataan dalam KBG.
Untuk Paroki MBSB Wae Sambi, dimulai secara serempak pada hari Minggu, 23 Maret untuk 38 KBG dengan 38 pendamping yang terdiri dari Katekis/ta, Biarawan/wati, para frater TOP dan tokoh awam. Sebelumnya Tim ini sudah mengadakan rapat pembekalan dan simulasi.
Ketua Seksi Katekese, DPP Paroki MBSB Wae Sambi, Maria Hingi Ole, kepada media paroki, mengatakan, bahwa Katekese APP tahun ini berjalan dengan baik dan dinilai sukses. Penilaian itu punya dasar, karena setiap KBG menjalankannya, walau ada KBG yang belum menuntaskan 4 kali pertemuan tapi akan dilaksanakan pada bulan Mei. Berikutnya kehadiran umat lumayan dan setiap KBG menindaklanjuti pertemuan dengan mengadakaan aksi nyata. “Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Katekese tahun ini luar biasa. Ini juga tidak terlepas dari motivasi yang disampaikan PastorParoki melalui mimbar Kotbah. Dan mungkin juga karena keuskupan baru, umat mau tunjukkan tanggungjawabnya dalam hidup menggereja. “Semoga ini tetap dipertahankan dan malah ditingkatkan ke depan termasuk aksi nyata”, ungkap guru Agama katolik di SMAK Ignasius Loyola ini.

Dari penelusuran media paroki, sebagian besar KBG melaksanakan aksi nyata berupa bakti kebersihan lingkungan yakni tebas rumput di pinggir jalan umum dan gang, termasuk membersihkan got-got yang tersumbat. Itu dilaksanakan pada setiap hari Jumad dan Sabtu pada masa prapaskah. Namun ada beberapa KBG yang juga aksi nyatanya dilanjutkan dengan kegiatan yang lain. KBG Sta Felisitas mengadakan aksi nyata tema Membangun Gereja yang solider dengan mengunjungi seorang pasien yang mengalami stroke di Paroki luar kota yakni di Dalong. KBG Kerahiman Ilahi mengadakan kunjungan kasih di Rumah Kasih milik biara Kkatongnae yang menampung kaum difabel dan beberapa diantaranya adalah kaum ODGJ. Beberapa KBG seperti

KBG St Gregorius mengumpulkan sembako untuk dibagi kepada keluarga yang rentan di KBG-nya. KBG Sta Maria Angela mengunjungi anggota yang stroke. Demikian juga KBG St. Aloysius. Selain mengunjungi orang sakit, pengurus KBG St. Antonius juga menghadirkan Pastor paroki untuk penerimaan sakramen minyak suci. Peduli kasih untuk kaum difabel dan sakit juga dilaksanakan oleh KBG St. Stanislaus dan KBG Sr. Yosef.
Merawat Alam
St. Thomas More mengadakan aksi nyata dengan penanamananakan Ketapang Kencana dan batang kelor di sekitar rumah warga yang dibangun di atas tanah milik Pemda. Menurut Ketua KBG St. Thomas More, Yosep Min Palem, ibu-ibu antusias dengan kegiatan ini, karena daun kelor menjadi pilihan yang gampang, mudahdan bergizi untuk keadaan kepepet dan dapat dicampur dengan Mi yang menjadi pilihan favorit anak-anak dan remaja sekarang. Juga lingkungan yang rindang sangat dibutuhkan warga karena lingkungan mereka kurang pohon. Selain itu dibuat penanaman rumput untuk pakan ternak seperto : odot, indigofera dan Mengkudu Jumbo.
Merawat alam dengan penggunaan pupuk organik dan perbaikan gizi keluarga dengan menanam sayur dilaksanakan di KBG Ratu Surga. Setiap keluarga dibagi 10 polibag yang sudah diisi dengan pupuk kompos dan anakan terong. “Ibu=ibu antusias dengan kegiataan ini karena juga menghemat pengeluaran keluarga”, ungkap pendamping Katekese ibu Bibiana Jaya.Merawat alam dengan penanaman anakan jambu Kristal, Sirsak unggul, anakan Salam di beberapa KBG juga digalakan sebelum masa Prapaskah oleh Seksi JPIC Paroki dibawah pimpinan Ferdinand M. Manu.
Membangun kebersamaan
Beberapa KBG seperti KBG St, Arnoldus Yansen dan KBG St. Aloysius mewujudkan gereja yang solid dengan berusaha membangun kebersamaan dalam KBG. Hal itu dilaksanakan dengan membuat lapangan voli dan kemudiaan dilanjutkan dengan olahraga (main voli ) bersama baik untuk ibu-ibu, maupun untuk bapak-baapak dan kaum remaja.

Pertemuaan dan aksi nyata Katekese APP tahun ini mendapat apresiasi dari Pastor Paroki RD. Risno Maden. Ia sangat respek dengan kegiatan katekese yang dilaksanakan dan dilanjuti dengan aksi nyata. “Mengoptimalkan peran para katekis, biarawan/wati dan para frater maupun awam lainnya juga tanda Gereja yang sinodal yang coba diwujudkan di Keuskupan Labuan Bajo”, ungkapnya sambil menambahkan bahwa di tingkat Keuskupan juga diwujudkan dengan melibatkan 4 orang awam yang duduk dalam Dewan Pastoral Keuskupan dan 1 orang awam di Dewan Keuangan. Romo Risno menambahkan bahwa kegiatan di paroki Wae Sambi selama ini yang cukup menonjol adalaah: Kolekte sampah oleh PPA yang mendapat perhatian dari Komisi PSE KWI, pembuatan eco enzim oleh Seksi PSE yang dipasarkan juga ke luar kota Labuan Bajo, dan kunjungan ke asrama-asrama yang mulai dilakukan oleh Seksi Kerohanian. Ke depan, Bazar Paroki yang dikelola ibu-ibu dari KBG-KBG akan dihidupkan kembali seperti tahun lalu, tandas Romo Risno termasuk rencana pemberdayaan kelompok tenun dengan 10 anggota petenun di KBG St. Thomas More. Sedangkan sumbangan APP dari Paroki MBSB Wae Sambi ke Keuskupan Labuan Bajo sebesar Rp 39.975.000 (Yos Min Palem)