Pada Minggu, 20 November 2022, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi mengadakan acara ‘Perutusan RD Sil Gonsaga’. Kegiatan yang diadakan di pendopo Pastoran Wae Sambi ini berlangsung dari Pukul 19.00 hingga Pukul 22.00 WITA . Kegiatan ini melibatkan Pastor Paroki, Pengurus DPP, Pengurus DKP, Ketua KBG, para suster, bruder, frater, kelompok Legio Maria, dan OMK.
Dalam sambutannya, bapa Agustinus Jik menyampaikan terima kasih untuk segala pelayanan dan budi baik RD Sil selama bertugas di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi.
“Saya, selaku ketua DPP Paroki Wae Sambi, merasa amat bersyukur dengan kehadiran RD Sil selama ini. Ada banyak hal baik yang sudah beliau buat. Ada banyak cinta yang sudah beliau berikan untuk umat. Sehingga, untuk saya, cinta dan kebaikannya tidak mampu dibalas, sekalipun itu dengan harta. Kami hanya bisa membalas budi baik Romo hanya dalam lantunan doa kami masing-masing. Kami akan selalu mengingat Romo. Kami akan senantiasa mencintai Romo”, pungkas ketua DPP tersebut.
Lebih lanjut, bapa Agustinus Jik juga menyampaikan permohonan maaf untuk segala hal yang kurang berkenan selama RD Sil bertugas di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi.
“Saya juga menyampaikan permohonan maaf untuk segala kesalahan dan pelbagai hal yang kurang berkenan di hati Romo selama ini. Untuk segala yang kurang berkenan, biarlah itu dibungkus rapat dan disimpan di sini. Biarlah di tempat yang baru Romo membawa kesan-kesan baik dan cerita-cerita menarik tentang kami, tentang Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi”, kata bapa Agustinus Jik.
Sementara itu, dalam sambutannya, RD Sil Gonsaga pun mengucapkan terima kasih kepada Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi untuk cinta dan kebaikan yang boleh dialami selama ini. Ia juga menyampaikan permohonan maaf untuk segala kekurangan dan kelalaian selama ini.
“Pertama-tama saya menyampaikan terima kasih kepada Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi untuk segala hal baik yang boleh saya alami di tempat ini. Sejujurnya, di tempat ini saya sungguh nyaman dan amat merasakan cinta yang dalam. Di sini, saya bisa berjumpa dengan umat yang sungguh memperhatikan saya. Saya juga bisa tinggal seatap dengan rekan imam, frater, dan pegawai pastoran yang amat tulus mencintai saya. Untuk saya, cinta dan kasih kalian membuat saya dapat bertahan dan bahkan turut mendukung penyembuhan saya. Kedua, untuk semua hal yang kurang berkenan di hati saudara dan saudari sekalian, secara pribadi saya mohon untuk dimaafkan. Biarlah kelalaian semacam itu dibawa pulang dan izinkan saya untuk menitipkan cerita baik di paroki kita tercinta ini”, kata RD Sil.
RD Sil: Meski Sakit, tapi Masih ‘Nekat’ Melayani!
RD Sil, demikian sapaan manisnya, adalah seorang imam projo keuskupan Ruteng. Pria yang lahir pada 21 Juni 1982 ini ditahbiskan menjadi imam pada 22 Agustus 2012. Ia memulai karya kegembalaannya dengan menjadi diakon dan menjalankan praktik diakonatnya di Paroki St. Nicolaus Pacar sejak April hingga Agustus 2012. Sesudah ditahbiskan, RD Sil kemudian menjalankan karya kegembalaan sebagai imam di paroki yang sama sejak September 2012 hingga Juli 2015. Tidak lama kemudian, sejak Agustus 2015 hingga April 2017, berkat kepercayaan gereja lokal Keuskupan Ruteng, ia kemudian mengemban tugas sebagai pastor Paroki St. Agustinus Weleng. Walaupun demikian, karena sakit yang dideritanya, RD Sil kemudian ‘dipindahkan’ ke rumah kevikepan Labuan Bajo. Di sana, ia menjalankan ‘masa peristirahatan’ sejak April 2017 hingga Agustus 2019.
Setelah ‘berkelana’ di beberapa tempat, Romo yang lahir di Ker (Lembor) ini kemudian dipindahkan ke Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi. Sejak September 2019 hingga November 2022 ia pun memulai kisah pelayanan imamat di paroki ini.
Selama menjalankan tugas sebagai pastor rekan di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi, beliau memiliki kekhasan tersendiri. Itu terbukti, di tengah perjuangan melawan rasa sakit yang dideritanya, pastor muda ini amat bersukacita dalam pelayanan pastoralnya. Ia sungguh setia melayani dan amat menghidup panggilan mulia imamatnya. Maka, kata bapa Fridus Nardi, demikian:
“Saya amat berbangga dengan Romo Sil. Walaupun ia dicambuki tantangan, ia tetap bahagia dengan panggilan. Walaupun ia menderita rasa sakit, tapi ia tetap nekat memberikan pelayanan. Sungguh, ia adalah pastor mulia, sebab ia amat menghidupi janji suci imamatnya”, pungkas ketua KBG Sint Hilarion tersebut.
Hal yang sama pun dipertegaskan RD Risno Maden. Ia menegaskan demikian: “Selama kurang-lebih satu tahun tinggal bersama beliau, untuk saya, Romo Sil adalah pastor yang sungguh hebat. Walaupun ia diganderungi rasa sakit, ia masih semangat dan tetap bersedia membantu saya melayani umat. Ia masih bersedia memberikan sakramen dan sakramentali. Ia juga masih setia menulis refleksi dan renungan. Dan akhir-akhir ini, ia pun setia mendampingi saya dalam kunjungan dan misa di tiap-tiap KBG. Sehingga dari beliau saya belajar banyak hal, terutama perihal untuk tetap sabar dan setia memikul tanggung jawab imamat”, kata Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi tersebut.
Selain itu, Romo yang baru saja merayakan ulang tahun imamatnya yang ke-10 ini, juga memiliki ‘kekhasan lain’. Selain cara hidupnya yang terbilang sederhana, RD Sil juga akrab dikenal sebagai seorang pastor pendoa yang ulung. Sehingga, tidak salah kalau bapa Ansel Nabit, salah seorang umat yang sering bertemu beliau, mengatakan demikian:
“Di hati saya, Romo Sil adalah seorang pastor yang memiliki beberapa kekhasan dalam dirinya. Pertama, ia mempunyai cara hidup yang terbilang sederhana. Kedua, ia adalah seorang pastor yang memiliki semangat doa yang kuat. Itu terbukti bagaimana beberapa kali saya melihat beliau menyepi dan berdoa sendiri di gereja maupun gua Maria”.
Selepas Pergi, Harus Kembali ke Wae Sambi
Dalam pernyataan, bapa Agustinus Jik berharap agar RD Sil senantiasa mendoakan umat Paroki Maria Segala Bangsa Wae Sambi. Ia juga berharap semoga RD Sil segera pulih dan bisa kembali bertugas di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi
“Pada kesempatan ini, saya juga berharap semoga Romo Sil dapat mendoakan kami semua, umat Paroki ini. Semoga dengan doa beliau, paroki kita yang tercinta dapat semakin maju dari waktu ke waktu. Saya juga berharap, agar suatu waktu, Romo Sil dapat sembuh dan bisa kembali hadir, bahkan bertugas kembali di paroki ini. Ini harapan kami. Ini doa-doa kami. Semoga Tuhan turut merestui niat dan ketulusan kami”, pungkas bapa Agustinus Jik.
Sementara itu, bapa Herman Baku juga berharap agar RD Sil dapat menjalankan tugas kegembalaan di tempat yang baru dengan baik.
“Tentu kami akan selalu mengingat jasa baik Romo Sil. Harapannya, beliau dapat menjalankan tugas di tempat yang baru dengan aman dan nyaman. Semoga beliau tetap setia dan tambah menjalankan panggilan sucinya. Tak lupa, semoga dalam proses selanjutnya, ia pun dapat segera sembuh dari sakit”, kata ketua KBG Renya Rosari tersebut.
___Selamat mengarungi samudra tugas yang baru RD Sil. Engkau tahu, rindu kami tidak pernah luntur. Cinta kami tidak akan lekas surut. Sebab tentu, kami selalu mengingat ketulusanmu RD Sil. Mari kita sama-sama berjaga dan saling mendoakan, amin.__
Penulis: Fr. Ican Pryatno