Kabar Gembira! Frater Asal Paroki Wae Sambi Ditahbiskan Menjadi Diakon, Siapakah Dia?

advanced divider

Pada Minggu, 11 Juni 2023, lima (5) Frater Keuskupan Ruteng ditahbiskan menjadi Diakon. Satu dari kelima Diakon tersebut berasal dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi. Dia adalah Diakon Daniel Abdineri Ngabut. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara (Lian Ngabut dan Sella Ngabut), buah hati pasangan bapa Mateus Ngabut dan ibu Ernestin Senina (+).

Pria yang memiliki kepribadian ramah dan humoris ini menamatkan pendidikan dasarnya di SDK Bari (2001-2007). Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMPK St. Klaus Kuwu (2007-2010). Karena alasan  supaya dekat dengan rumah dan keluarga, memasuki masa-masa pendidikan  menengah atas, Diakon Deni memilih untuk melanjutkan sekolahnya di Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II (SEMIYOPAL) Labuan Bajo (2010-2014).

Pada awalnya, motivasi panggilan Diakon kelahiran Ruteng, 24 April 1995 ini terkesan belum terlalu kuat dan mendalam. Bayangkan saja, tujuan awal ia masuk ke SEMIYOPAL hanyalah sekadar supaya dekat dengan orangtuanya.Walaupun demikian, layaknya biji gandum yang tumbuh secara perlahan, demikian dari hari ke hari panggilan Diakon Deni mekar dan bertumbuh subur. Itu terbukti tatkala ia berani memutuskan untuk melanjutkan formasi calon imam di Tahun Orientasi Rohani Himo Tiong, Ritapiret, Maumere (2014-2015). Selepas itu, sembari melanjutkan proses pembinaan di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret, ia juga mengenyam pendidikan Filsafat di STFK Ledalero, Maumere (2015-2019)

Di akhir masa studi Filsafat, pergulatan pun dialami Diakon Deni. Ia berencana untuk tidak melangkah menuju masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP). Hanya saja, berkat dukungan orangtua, Diakon yang memiliki pesona suara yang aduhai ini lantas memilih melaju ke jenjang TOP. Waktu pun berjalan. Proses formasi calon imam terus berlanjut. Diakon Deni pun menjalankan TOP di SMAK St. Fransiskus Ruteng selama dua tahun (2019-2021).

Di masa TOP ini, guncangan datang menyelimuti  Diakon Deni. Tanpa pernah disangka, ibu Diakon beranjak pergi untuk selamanya. Sang ibu beranjak ke rumah Bapa di saat-saat Diakon Deni sedang ‘jatuh cinta’ dengan panggilannya.  Bak ditikam pisau belati, situasi ini membuka tirai luka di hati Diakon. Sebab, setegar-tegarnya laki-laki, pasti ia mengalami rasa sakit paling sulit, manakala raga sang mama telah tiada. Maka ini jadi pukulan telak, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga panggilannya. Alhasil, pertanyaan menggugat datang menghampir: “Apakah  saya harus tetap berlangkah maju? Bukankah berhenti adalah alasan yang lebih baik di saat hati sedang tidak baik-baik saja?” Maka, kala itu, Diakon Deni sempat berniat memilih berhenti. Hanya saja, pesan mama sebelum beranjak pergi masih terngiang di hati kecil sang Diakon: “Nana, lanjut eee”. Karena pesan sang ibu inilah, Diakon Deni pun berhasil menyelesaikan masa TOP dengan baik. Dengan itu pula, ia pun memilih kembali dan melanjutkan proses formasi calon imam di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret.

Selama di Ritapiret, tantangan terus membayangi  Diakon Deni. Pasca kepergian sang ibu, ia merasa bosan dengan keadaan dan situasi yang dialami selama di Ritapiret. Ia merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan apa-apa saat mama beranjak pergi selamanya. Tantangan terus dihadapi. Ia terus dihantui godaan: “Segeralah berhenti. Panggilan tidak lagi berarti tanpa mama”.

Hanya saja, berkat doa dan kepasrahan diri, Diakon Deni kemudian mampu mengatasi situasi ‘batas’ dalam diri. Ia percaya jikalau sehabis hujan pasti ada pelangi, pun di ujung cobaan pasti ada hal baik yang mau dikisahkan. Demikian, selepas kepergiaan sang Ibu, ia percaya bahwa Tuhan sedang menyiapkan hal baik dalam cerita hidupnya. Ia sadari semua peristiwa. Ia syukuri semua kejadian. Maka, untuk segala sesuatu yang terjadi, Diakon Deni kemudian memilih motto Tahbisan Diakonat:

“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu” (Filipi 1:3)

 

Selamat atas keberanianmu. Proficiat atas penerimaan rahmat Tahbisan Diakonatmu. Tuhan memberkatimu, Diakon.

*Admin

 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

2 Responses

  1. Luar biasa Diakon Deny & proficiat, Diakon sdh jadi pemenang setelah melewati pergulatan batin dr sedikit cerita di atas

  2. Hey there just wanted to give you a quick heads up. The text
    in your content seem to be running off the screen in Internet explorer.
    I’m not sure if this is a formatting issue or something to
    do with browser compatibility but I figured I’d post to let you know.
    The design look great though! Hope you get the
    problem resolved soon. Cheers

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait