Selenggarakan Aksi Kasih, OMK MBSB Kunjungi Biara Kotongnae

advanced divider

Minggu, 2 Oktober 2022, Orang Muda Katolik (OMK) paroki Maria Bunda Segala Wae Sambi melaksanakan kegiatan ‘Aksi Kasih’.  Kegiatan yang bertempat di biara Kotongnae, Labuan Bajo ini, melibatkan orang muda, suster, dan Frater TOP paroki Wae Sambi.

Menurut Arsy Guge, ketua OMK Wae Sambi, kegiataan Aksi Kasih ini merupakan bentuk aplikatif dari kegiataan katekese Bulan Kitab Suci Nasional pada September kemarin. Kegiataan ini dibuat atas dasar kesepakatan para anggota dalam kelompok katekese tersebut.

“Kegiataan Aksi Kasih ini dibuat sebagai wujud penerapan kegiataan katekese yang sudah dilaksanakan selama sebulan pada September kemarin. Kebetulan pada pertemuan terakhir katekese, dibicarakan menyangkut Kerahiman Allah. Dan waktu itu kami diajak untuk menyadari Kerahiman Allah dan sembari diajak untuk menjadi perpanjang tangan Kasih Allah dalam hidup sehari-hari. Akhirnya, sebagai wujud konkret dari hal ini, kami bersepakatan untuk melaksanakan kegiataan Aksi Kasih yang bertempat di biara Kotongnae”, kata Arsy Guge.

Lebih lanjut, Arsy Guge menegaskan bahwa dalam kegiataan Aksi Kasih tersebut mereka menghibur sembari memberi ‘bingkisan kasih’ untuk orang-orang sakit yang sudah lama dirawat oleh para suster biara Kotongnae.

“Kami sengaja melaksanakan kegiataan Aksi Kasih di tempat ini, sebab kami mau menyapa para lansia, ODGJ, dan orang-orang sakit yang sudah lama dirawat  para suster di tempat ini. Di sini kami datang menghibur mereka dengan bernyanyi sembari memberikan sedikit bingkisan kasih kepada mereka” kata Arsy Guge.

Biara Kotongnae, Rumah Kasih untuk Orang-Orang Kecil

Menurut Suster Mathew, biara Kotongnae adalah sebuah kongregasi yang secara khusus bergerak di bidang kemanusiaan. Biara yang sudah lama dididirikan oleh Pastor O, seorang imam dari Korea Selatan ini, berkiblat pada misi merangkul dan merawat orang-orang kecil yang sakit dan menderita.

“Biara kami ini sudah lama dibangun di Korea Selatan. Pendirinya adalah seorang imam Projo bernama Pastor O. Sejak dulu biara kami ini memiliki spiritualitas yang sama: hidup untuk orang-orang terlantar, orang-orang yang sakit, atau mereka yang dibuang dari keluarga”, kata Suster Mathew.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa walaupun sudah lama didirikan, namun biara Kotongnae baru hadir dan bermisi di Labuan Bajo pada 2018.

“Biara kami ini memang sudah lama didirikan di Korea Selatan. Hanya saja kami baru bermisi di Flores, tepatnya di Labuan Bajo, pada 4 Juni 2018. Kami bermisi di sini bukan karena kehendak kami sendiri, melainkan kehendak Allah, Sang Misionaris Sejati. Ialah yang merancang semua ini. Ialah yang mengatur semua ini. Sehingga karena Dia kami boleh hadir dan menetap di sini guna merangkul dan merawat orang-orang kecil. Sehingga oleh karena Dia kami akhirnya datang ke Labuan Bajo untuk membangun ‘Rumah Kasih’ untuk orang-orang kecil”, tegas Suster Mathew

Berpihak kepada Kemanusiaan

Di akhir kegiatan, Suster Mathew mengucapkan terima kasih atas kunjungan OMK di biara Kotongnae. Ia menyampaikan kegiataan Aksi Kasih tersebut adalah wujud konkret kepedulian orang muda terhadap kemanusiaan.

“Secara pribadi saya menyampaikan terima kasih banyak kepada orang muda paroki Wae Sambi. Kalian sungguh hebat. Kalian sungguh luar biasa. Sebab hari ini kalian telah sukses melaksanakan kegiatan kemanusiaan. Sehingga, untuk saya, melalui kegiataan seperti ini kalian sudah menunjukkan cara yang luar biasa dalam mencintai orang-orang kecil”, kata Suster Mathew.

Sementara itu, Alsi Wiwa, salah satu anggota OMK MBSB, juga menyampaikan terima kasih atas kesediaan seluruh anggota OMK karena telah terlibat dalam aksi kemanusiaan ini. Ia pun berharap, semoga ke depan,  banyak masyarakat, terutama kalangan orang muda, yang memiliki kepekaan dan rasa cinta terhadap kemanusiaan.

“Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh anggota OMK yang telah secara aktif terlibat dalam kegiataan Aksi Kasih ini. Dari kegiataan ini, kami melihat bahwa banyak orang-orang kecil yang sungguh membutuhkan bantuan. Maka, saya berharap melalui kegiataan seperti ini, banyak pihak, terutama kelompok orang muda, terdorong untuk selalu menolong mereka. Saya ingin agar semua orang punya niat yang sama untuk selalu mencintai dan merangkul orang-orang menderita”, tegas Alsi Wiwa.

 

*Ican Pryatno

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait