Misa penutupan Doa Rosario di KBG St. Thomas More, Paroki MBSB Wae Sambi, Rabu, 9 November 2022 berlangsung meriah. Seluruh umat KBG sudah berkumpul di rumah Bapak Simon Pantur, tempat pelaksanaan misa. Misa dimulai tepat pukul 19.00 Wita dan dipimpin langsung oleh Pastor Paroki MBSB Wae Sambi RD. Risno Maden. Turut hadir juga Pastor Kapelan RD. Sil Gonsaga dan Frater Ican Priyatno, Bpk. Edi Endi dan ibu, dr Weng dan ibu, Kades terpilih Desa Batu Cermin bpk Yono Jehanu dan umat yang beragama lain.
Dalam perayaan misa, Romo Risno tidak memberikan kotbah. Tetapi Katekese tentang Bulan Maria sebagai Bulan Rosario dan bagaimana peranan Bunda Maria dalam karya Keselamatan manusia.
Pemekaran KBG
Saat perayaan tersebut, diresmikan juga KBG yang baru, yakni hasil pemekaran dari KBG St. Thomas More yang diberi nama KBG Carlo Acutis. Pada saat perayaan misa, Pastor Paroki langsung mengukuhkan Pengurus KBG Carlo Acutis yakni : Bpk Siprianus Nampar (Ketua KBG), Bpk Laurens Harapan (sekretaris KBG), dan Ibu Rosalia Mumung (Bendahara KBG) serta 2 orang pengurus seksi termasuk beberapa pengurus yang baru untuk KBG St. Thomas More.
Untuk diketahui, jumlah KK yang sudah terdata di KBG Carlos Acutis adalah 35 KK dan di KBG St. Thomas More 36 KK. Masih ada yang belum terdata seperti yang tinggal di kos dan umat diaspora yang tinggal di sekitar “Bukit Cinta” yang pekerjaan sehari-hari mereka sebagai pemecah kerikil. Hasilnya untuk dijual guna bisa bertahan hidup bersama keluarga. Tentu ini menjadi PR tersendiri bagi pengurus dari 2 KBG tersebut termasuk perhatian terhadap anak-anak asrama (pastoral asrama).
Bantuan Sosial
Ada hal yang menarik setelah perarakan Patung St. Maria Fatima ke KBG Trinitas 2. Pengurus KBG menyerahkan bantuan sosial untuk bpk Benediktus Jehadun yang sudah 2 tahun menderita sakit (stroke). Dulunya dia adalah guide di Taman Nasional Komodo. Tapi sejak sakit, ia tinggal di rumah saja dan yang menjadi tulang punggung keluarga dialihkan ke sang istri. Keluarga ini tinggal di rumah sederhana, didirikan di atas tanah Pemda, di samping Gudang Dolog Labuan Bajo. Untuk menghidupi keluarga dan membiayai pendidikan 4 orang anak yang bersekolah dari tingkat SD – SMK, sang isteri setiap hari membuat kue dan dijual keliling oleh anak-anak. Tentu saja hasilnya tidak menentu dan tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Prihatin dengan keadaan itu, maka selama bulan rosario, warga KBG St. Thomas More berinisiatif untuk mengumpulkan sumbangan sosial dalam bentuk beras dan uang. Beras langsung diserahkan penyumbang ke keluarga tersebut, sedangkan uang yang terkumpul berjumlah Rp. 3.900.000 dan diserahkan kepada keluarga ini setelah perayaan ekaristi tersebut berlangsung.
Ketua KBG St. Thomas More Yosep Min Palem, saat penyerahan tersebut menandaskan bahwa aksi sosial ini sebagai upaya menghidupkan kembali “roh” KBG yang sebenarnya. Kegiatan dalam KBG bukan hanya berbicara tentang doa, koor, mengumpulkan IGM, tetapi juga bagaimana bersolider dengan sesama. Seperti yang dihidupi jemaat perdana dan ditulis dalam Kisah Para Rasul Bab 4 : 32-37. Sumbangan tentu hanya sesekali, tapi cara yang bisa kita lakukan adalah bagaimana memperdayakan keluarga ini. ” Kebetulan isteri dari bapak Benediktus ini bisa membuat kue. Maka kita bisa membantu mereka dengan cara membeli kue buatan istrinya untuk berbagai kegiatan di KBG.” tandas Ketua KBG St. Thomas More. Penyerahan sumbangan dilakukan oleh penasehat KBG, bpk Simon Pantur. “Jangan lihat angkanya, tapi lihat hati kami semua yang bersimpati pada kalian”. tambahnya.
Kontributor : Yosep Min Palem.