Tinggalkan Jejak yang Baik, Renungan Katolik Tutup Tahun 2024

advanced divider

Hari ini kita mengakhiri tahun 2024, tahun yang penuh dengan peristiwa, termasuk kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Banyak anggota keluarga dan kenalan kita telah meninggalkan dunia ini. Pertanyaannya, mengapa Anda dan saya masih tetap hidup?

Mungkin ada yang berpikir, “Saya masih hidup karena rajin berolahraga.” Namun, kita tahu ada keluarga kita yang meninggal dunia meskipun rajin berolahraga. Ada juga yang berkata, “Saya tidak merokok dan tidak minum alkohol.” Tapi kita juga mendengar bahwa ada yang meninggal meskipun mereka tidak merokok atau meminum alkohol. Mungkin ada yang berkata, “Saya tidak membenci siapa pun dan tidak punya utang.” Namun, banyak yang meninggal bukan karena itu.

Hidup itu penuh dengan misteri yang tidak bisa dijawab hanya dengan akal budi kita. Kita sering kali merasa bahwa hidup adalah sesuatu yang kita kendalikan, padahal hidup itu adalah rahmat yang diberikan Allah secara cuma-cuma.

Bacaan pertama pada hari ini mengingatkan kita bahwa waktu kita di dunia ini suatu saat akan berakhir. Oleh karena itu, ketika Tuhan memberi apa yang kita minta, atau bahkan apa yang tidak kita minta, kita diundang untuk hidup dalam terang-Nya. Jangan berkata, “Mabuk atau tidak mabuk, pasti mati; olahraga atau tidak olahraga, pasti mati; judi atau tidak judi, pasti mati; berdoa atau tidak berdoa, pasti mati; ke gereja atau tidak ke gereja, pasti mati.”

Kematian memang suatu kepastian bagi kita semua, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita meninggalkan jejak hidup yang baik di dunia ini: entah itu dalam keluarga, KBG, masyarakat, atau di tempat kerja kita.

Dalam Injil, Yohanes menggambarkan dengan sangat jelas jejak Sang Firman bahwa:

•Firman itu adalah Allah.

•Segala sesuatu diciptakan oleh Dia.

•Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia.

•Terang itu bercahaya dalam kegelapan.

•Firman itu telah menjadi manusia.

•Dari pada-Nya, kita semua menerima anugerah demi anugerah.
•Sang Firman, yang sebelumnya tak tampak, kini menjadi kelihatan dalam Yesus Kristus.

Kita semua meyakini satu hal: dalam gelapnya dosa yang kita miliki, masih ada secercah cahaya yang menerangi hidup kita.

“Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkan, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan.” (Matius 12:20)

Meskipun kita sering merasa lemah dan rapuh, Tuhan tetap menjaga kita dengan kasih-Nya yang tak berkesudahan. Ia tak akan pernah meninggalkan kita.

Saudara-saudari, mari kita menutup tahun 2024 dengan membawa secercah cahaya Natal dalam hidup kita, agar kita tetap membawa terang di tahun 2025.

Biarlah hidup kita menjadi saksi terang bagi dunia, dan jejak kita yang baik akan tetap dikenang.
—————————————————————-

Bacaan I: 1Yoh 2:18-21

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2.11-12.13

Bait Pengantar Injil: Yoh 1:14.12b

Bacaan Injil: Yoh 1:1-18

Oleh : RD. Risno Maden

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print