“Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”
(Yoh. 8:31-32).
Bacaan:
Dan. 3:14-20, 24-25, 28
Yoh. 8:31-42
Dalam bacaan pertama hari ini, kitab Daniel menyuguhkan kisah bagaimana tiga orang Yahudi bernama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, secara seketika dihantam cobaan yang dahsyat. Di saat sedang bahagia di dalam Allah, ketiganya justru ditantang untuk meninggalkan ‘Allah’. Dalam situasi sesulit ini, ketiganya justru dipaksa Raja Nebukadnezar untuk menanggalkan iman mereka agar beranjak pulang menyembah ‘allah’ lain. Bahkan kata Raja Nebukadnezar kepada mereka: “Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan sekita itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala” (bdk. Dan. 3: 15). Walaupun demikian, ketiganya justru tidak goyah. Di tengah situasi sulit, iman mereka justru tidak hancur. Malahan mereka kuat, lantas berani melawan titah Raja.
Seperti kisah dalam kitab Daniel hari ini, demikian kita seringkali dihantam badai cobaan. Justru di saat sedang asik mengakrabi kebahagian, kita malah disuguhkan dengan kesulitan. Demikian pula di kala terasa nyaman dengan sukacita, manusia justru terhanyut cobaan dan derita.
Gawatnya, dalam situasi sulit seperti ini, kita mudah menjadi ‘luntur’ dan ‘patah’. Saking dibebani rasa sulit, kita lekas meragukan kedahsyatan Tuhan. Kita bahkan bertanya: “Di manakah Allah, di saat saya sedang menderita?” Atau “Adakah Tuhan lekas datang membantu, tatkala orang terdekat saya dirundung sakit, hingga lekas pergi dan tak lagi kembali?” Atau pula “Apakah Tuhan membuka mata, tatkala saya ditimpah musibah setiap saat?” Ini adalah bentuk kerapuhan kita. Bahwasannya saat sedang aman, kita merasa Tuhan akrab dengan ‘saya’. Namun, jika bahaya sudah datang, kita enggan berbalik kepada Allah.
Karena itu, hari ini Tuhan mengajak kita untuk tetap mengabdi pada Allah. Sebagaimana dalam injil hari ini, Ia meminta kita untuk selalu hidup dalam ‘Kebenaran’. Sebab kata Tuhan hari ini: “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:31-32). Karena itu, jangan lekas menyerah tatkala kita sedang derita. Jangan mudah patah, tatkala kita dihantam susah. Hiduplah selalu dalam Kebenaran, setialah untuk mengarungi badai cobaan. Sebab, sehabis hujan, Tuhan telah menitipkan pelangi, demikian di ujung cobaan, Tuhan telah menyediakan pilihan terbaik. Mari, hiduplah dalam Kebenaran Allah. Jika lekas diuji, kita akan menjadi kuat dan hidup, amin.