Renungan Harian Katolik: Satukan Salib Kita dengan SalibNya

advanced divider
Satukan Salib Kita dengan SalibNya

Selamat siang, Saudara, Saudari.
“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14-15).
Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta Salib Suci. Bagi orang Yahudi salib adalah simbol kutukan atau kehinaan dan orang Yunani memandangnya sebagai kebodohan. Namun, bagi orang Kristen salib adalah tanda keselamatan. Sebab di balik salib ada kebangkitan, kehidupan kekal.
Salib yang dialami oleh Yesus adalah salib kasih. Karena taat kepada kehendak Bapa yang mengutus-Nya ke dunia dan karena kasih-Nya kepada manusia, Yesus rela menderita sengsara dan wafat di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia.
Dalam bacaan I (Bil 21:4–9) orang Israel yang digigit ular tedung dan selamat karena memandang ular tembaga yang dipasang pada sebuah tiang.
Dalam bacaan Injil Yesus menjelaskan kepada Nikodemus bahwa Ia juga ditinggikan di atas kayu salib dan orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.
Dalam hidup ini kita juga kadang-kadang mengalami SALIB/PENDERITAAN karena KASIH kepada TUHAN dan SESAMA. Kalau dalam penderitaan itu, kita MEMANDANG SALIB YESUS dan MENYATUKAN salib kita DENGAN SALIHBNYA, maka kita akan KUAT dan memperoleh HIDUP YANG KEKAL.
Tuhan memberkati kita semua.

Oleh : RD. Silvester Gonzaga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print