Bacaan : Yohanes : 19:25-27
Selamat pagi, Bapak, Ibu, Saudara, Saudari.
“Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” (Yoh 19:26-27).
Kutipan di atas berisi pesan Yesus kepada Maria, ibu-Nya dan murid yang dikasihi. Yesus menyerahkan murid yang dikasihi kepada Maria, ibu-Nya dan juga menyerahkan Maria, ibu-Nya kepada murid yang dikasihi.
Siapa murid yang dikasihi Yesus itu? Yang dimaksudkan sebagai murid yang dikasihi Yesus itu adalah Yohanes sebab Yohanes artinya murid yang dikasihi. Tetapi mengapa Yesus tidak menyebutnya secara langsung?
Yesus tidak menyebut Yohanes secara langsung sebagai murid yang dikasihi. Agar memberikan kesempatan bagi murid-murid-Nya yang lain termasuk kita para murid-Nya saat ini untuk berusaha menjadi murid yang dikasihi Yesus. Bagaimana caranya kita berjuang menjadi murid yang dikasihi Yesus?
Caranya adalah dengan menerima Maria, ibu Yesus di dalam hati dan hidup kita masing dan bersama, yaitu melalui doa rosario dan meneladani keutamaan Bunda Maria di antaranya keterbukaan hatinya kepada kehendak Tuhan (Luk 1:38) dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada kehendak Tuhan (Luk 2:34—35;51).
Ketika Yesus menyerahkan Maria, ibu-Nya kepada murid yang dikasihi dan murid yang dikasihi menerima Maria di dalam rumahnya, sejak saat itu Yesus menyerahkan Maria, ibu-Nya kepada Gereja dan Gereja menerima Bunda Maria di dalam ziarah hidup-Nya di dunia ini sebab Gereja adalah persekutuan semua orqng yang dikasihi Yesus.
Marilah kita senantiasa berusaha semakin menjadi murid yang dikasihi Yesus dengan selalu menerima Bunda Maria dalam hidup kita masing-masing dan bersama melalui berdoa rosario dan mencontohi keutamaan Bunda Maria, yaitu senantiasa menyerahkan hidup kita kepada kehendak Tuhan.
Tuhan memberkati kita semua.