Untuk menyelamatkan dan menebus dunia, Kristus datang ke dunia, dan tinggal bersama dengan manusia. Itulah yang disebut Inkarnasi; Allah menjadi manusia, mengalami suka dan duka kehidupan manusia, bahkan mengalami penderitaan yang keji demi penebusan dosa.
Tak cukup menjadi manusia. Ia juga memilih manusia menjadi rekan kerjaNya; mewartakan kasih Allah, menguatkan yang letih lesu dan berbeban berat, melayani dan menyembuhkan mereka yang sakit, menghidupkan yang mati.
Maka dipanggilnya para murid. Bukan dari kalangan penguasa di sekitaran istana Herodes, bukan pula para cendekiawan di komunitas pendidikan Taurat, juga bukan orang-orang suci si seputar mezbah Bait Allah. Ia memanggil orang-orang sederhana, dari kalangan petani, nelayan, dan bahkan orang berdosa.
Kita semua dipanggil untuk menjadi pewarta, pelaku firman dan saksi Kasih Allah. Bukan karena kita hebat, tetapi karena berharga di mata Tuhan. Hanya saja seringkali tidak percaya diri dan “malu-malu” menunjukan kekuatan iman kita. Betapa iman ada di jalan lain, sikap, prilaku dan teladan – kesaksian hidup, masih pada jalur lain.