Bacaan: 1 Kor 4:1-5
Luk 5:33-39
“Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? (Luk 5:34). Demikian kata Yesus kepada orang-orang Farisi yang berisi mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi.
Yesus adalah mempelai perjanjian baru. Karena itu, selagi Yesus ada bersama murid-murid-Nya, mereka tidak dapat berpuasa. Mereka akan berpuasa kalau Yesus sudah berpisah dari mereka.
Dengan ini juga Yesus mengatakan bawa Ia adalah tuan atas hari puasa. Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya serta orang Farisi berpuasa lebih banyak dari yang diperintahkan oleh hukum untuk mempercepat kedatangan Kerajaan Allah. Yesus adalah Kerajaan Allah itu sendiri sehingga murid-murid-Nya tidak perlu berpuasa kalau Yesus masih ada bersama mereka.
Jawaban Yesus dalam kutipan di atas sesungguhnya mau mengatakan kepada orang Farisi untuk tidak perlu mempersoalkan mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa tetapi yang perlu hanyalah membuka hati mereka bagi Yesus yang adalah Kerajaan Allah.
Marilah kita senantiasa membuka hati kita bagi Yesus sehingga Ia merajai diri kita dan membawa kita kepada keselamatan. Kerajaan Allah atau keselamatan sudah kita alami di dunia ini kalau diri kita dikuasai oleh Roh Yesus yang ditandai dengan hidup damai, tenang, bersaudara, adil, saling mencintai dalam hidup bersama, dan lain-lain. Nanti kepenuhanya akan kita alami dalam kehidupan kekal.
“Tuhan memberkati kita semua”.