Bacaan : Lukas; 19:1-10
Selamat pagi, Bapak, Ibu, Saudara, Saudari terkasih.
“Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (Luk 19:8). Demikian kutipan kisah Injil hari ini.
Zakheus adalah kepala para pemungut cukai. Ia bekerja sebagai kaki tangan penjajah, yaitu menagih pajak kepada orang Israel untuk kepentingan bangsa Roma sebagai penjajah. Karena itu, Zakheus dan teman-temannya pemungut cukai tidak disukai dan tidak diterima oleh kebanyakan orang Israel.
Karena pekerjaannya sebagai kepala para pemungut cukai, maka secara ekonomi Zakheus memiliki banyak harta kekayaan. Apa yang dipunyainya itu tidak memberikan kebahagiaan kepadanya karena meskipun ia mempunyai banyak harta, banyak orang yang menjauhkan diri darinya akibat pekerjaannya sebagai penagih pajak.
Oleh karena itu, ketika ia mendengar bahwa Yesus yang bergaul dengan semua orang, tanpa pandang bulu masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu, ia berusaha untuk melihat Yesus. Karena berbadan pendek, Ia memanjat pohon ara supaya bisa melihat Yesus. Dan Yesus yang mengetahui kerinduan hati Zakheus menyuruhnya turun sebab Yesus mau menumpang di rumahnya. Zakheus menerima Yesus di rumahnya dengan penuh sukacita.
Karena merasa tersentuh dan diterima oleh Yesus, Zakheus pun mengungkapkan pertobatannya seperti yang ada dalam kutipan di atas. Dengan penuh kasih, Yesus pun mengatakan: “Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham” (Luk 19:9).
Ada 3 pesan untuk kita dari kisah Injil hari ini:
Pertama, harta kekayaan bukan jaminan kebahagiaan dan keselamatan kita. Karena itu, kita tidak perlu menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta kekayaan.
Kedua, kita perlu menyatakan pertobatan kita secara sungguh-sungguh dalam tindakan nyata seperti yang telah dilakukan oleh Zakheus. Dalam sakramen rekonsiliasi/tobat, hal ini ada dalam penitensi. Sebab penitensi adalah tanggung jawab kita atas dosa-dosa kita.
Ketiga, kita tidak perlu menjauhkan diri kita dari Tuhan dan sesama ketika kita berdosa dan kita juga tidak perlu menjauhkan sesama kita yang berdosa. Kita mesti meneladani apa yang ditunjukkan oleh Yesus dalam kisah Iniil hari ini. Ia mendekati Zakheus yang dijauhkan oleh banyak orang. Ketika Zakheus sudah menyatakan pertobatannya, Yesus pun menyatakan keselamatan atas dirinya.
Semoga Tuhan memampukan kita untuk melaksanakan pesan-pesan Injil ini.
Tuhan memberkati kita semua.