Bacaan : Lukas; 8:4-15
Selamat pagi, Bapak, Ibu, Saudara, Saudari.
“Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah” (1Kor 15:44). Demikian kata Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus.
Apa yang ditulis oleh Rasul Paulus ini, itu juga salah satu hal yang diakui oleh Gereja dalam Credo (doa Aku Percaya), yaitu kebangkitan badan.
Pertanyaannya: apa arti kebangkitan badan?. “Artinya, keadaan definitif manusia bukanlah sekadar perpisahan antara jiwa spiritual dengan badannya. Melainkan bahwa badan kita yang fana ini suatu ketika akan hidup lagi. Yaitu ketika ia sudah bangkit dalam keadaan yang sudah diubah pada saat Tuhan datang kembali. Memahami bagaimana kebangkitan badan itu akan terjadi melampaui imajinasi dan pemahaman kita” (Kompendium KGK No. 203, 205).
Marilah kita berusaha bukan hanya untuk hidup jasmani kita di dunia ini, melainkan juga untuk hidup badan dan jiwa kita sesudah kematian. Salah satu caranya adalah seperti pesan Injil hari ini, yaitu dengan setia membaca dan mendengarkan firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan” (Luk 8:15).
Tuhan memberkati kita semua.