Bacaan:
Kis. 19:1-8
Yoh. 16:29-33
Hari ini penginjil Yohanes mengisahkan perihal amanat Yesus dengan para murid-Nya. Dalam amanat perpisahan-Nya Tuhan katakan demikian:
“Namun Aku tidak seorang Diri, sebab Bapa menyertai Aku” (Yoh. 16:33)
Apa yang Tuhan sampaikan sesungguhnya beralasan. Sebab dalam karya pewartaanNya, Yesus senantiasa bersatu dengan Bapa-Nya. Kedua-Nya sungguh akrab. Relasi Mereka sungguh kuat. Mereka hidup dalam kebersamaan karena cinta dan kasih yang mesrah.
******
Tidak seperti hubungan Yesus dan Bapa-Nya, dalam keseharian barangkali relasi kita dengan sesama mudah ambruk. Pun hubungan kita dengan orang-orang sekitar mudah kacau. Itu karena kita selalu menempatkan ‘kebutuhan’ sebagai kekuatan dalam hubungan. Karenanya, jika ‘kebutuhan’ dijadikan sebagai alasan, maka jangan heran “banyak orang datang saat kita punya modal dan hanya sedikit orang yang membantu saat kita terpuruk dan jatuh.” Sebab relasi karena kepentingan, kaya akan kalkulasi. Demikian, hubungan karena kebutuhan, sarat akan perhitungan.
Maka, melalui injil hari ini, Tuhan mengajak kita untuk belajar dari hubungan Ia dan Bapa-Nya. Hiduplah selalu dalam hubungan karena kasih. Hindarilah relasi karena kita sekadar butuh. Sebab hanya dengan kasih, kita dimampukan untuk mencintai tanpa batas, amin.