Renungan Harian Katolik : Akhir Zaman

advanced divider

Bacaan-bacaan Minggu Biasa XXXIII Tahun C:

Bacaan I: Maleakhi 4:1-2a

Bacaan II: 2 Tesalonika 3:7-12

Bacaan Injil Lukas 21:5-19

 

Pertanyaan yang selalu muncul tentang akhir zaman adalah “kapan dan bagaimana terjadinya akhir zaman itu?” Sebagai umat Katolik, kita mesti mengetahui 4 hal seputar Akhir Zaman, agar kita tidak disesatkan oleh mesias-mesias palsu dan aneka ajaran sesat.

Pertama, kalau kita menyebut akhir zaman, itu sama halnya kita berbicara tentang kedatangan Yesus yang kedua kalinya dalam kemuliaan-Nya, yang sering kali kita sebut Parousia. Dalam Injil Markus 13:26, Yesus mengatakan, “pada waktu itu (pada akhir zaman) orang akan melihat Anak Manusia (Yesus) dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.”

Tentu kedatangan Yesus yang kedua ini sangat berbeda dengan kedatangan Yesus yang pertama dalam peristiwa Natal. Pada saat Natal, Yesus datang dengan penuh kesederhanaan. Selain itu, pada akhir zaman akan terjadi pengadilan terakhir bagi orang hidup dan mati, oleh Tuhan kita Yesus Kristus, sang hakim agung kita. Pendasaran alkitabiahnya dapat kita baca dalam Injil Yohanes 5:28-29, “jangan kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”

Pendasaran lain dapat kita baca dalam Injil Matius 25:31-46 tentang penghakiman terakhir, pemisahan kambing dan domba. Jadi, kalau kita menyebut akhir zaman, itu identik dengan kiamat, Parousia dan pengadilan terakhir.

Kedua, akhir zaman, kiamat, Parousia, atau pengadilan terakhir akan pasti terjadi suatu saat nanti. Tetapi, kapan hari, bulan, atau  tahun terjadinya akhir zaman, tidak dapat kita ketahui. Pendasaran alkitabiahnya dapat kita baca dalam Injil Markus 13:32, Yesus mengatakan, “tentang hari atau saat itu, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Anak pun tidak, hanya Bapa saja” Jadi akhir zaman itu akan pasti terjadi, tetapi kapan hal itu terjadi, hanya Bapa yang tahu. Oleh sebab itu, kalau ada sekte atau komunitas doa yang mengakui diri sebagai pengikut Kristus yang mulai meramalkan tentang waktu terjadinya akhir zaman, sebaiknya Anda harus meninggalkan sekte dan komunitas doa seperti itu. Mengapa? Karena mereka telah menyebarkan ajaran sesat dan menjadikan diri sebagai nabi atau mesias palsu.

Ketiga, akhir zaman tidak terjadi secara rahasia, tetapi terlihat oleh semua orang. Pendasaran alkitabnya dari Injil Markus 13:26, Yesus mengatakan, “pada waktu itu (pada akhir zaman) orang akan melihat Anak Manusia (Yesus) dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Keempat, Gereja akan mengalami banyak penganiayaan sebelum kedatangan Tuhan yang kedua. Digambarkan bahwa Kekuatan Iblis akan menyerang umat Allah, dan para beriman tidak dibebaskan dari kesulitan ini. Tetapi, Tuhan akan memberikan rahmat untuk bertahan, dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya melalui pemurnian dan kesetiaan dalam pencobaan ini, akan diselamatkan. Pendasaran alkitabiahnya dapat kita bacaan dalam Injil hari ini, Injil Lukas 21:5-19, Yesus mengatakan akan ada bencana alam, penyakit sampar dan kelaparan, umat Tuhan akan dianiaya, bahkan di bunuh, tetapi Yesus memberi jaminan, “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang mesti kita lakukan? Daripada kita sibuk meramal kapan dan bagaimana akhir zaman akan terjadi, Gereja menawarkan 2 sikap: Pertama, tidak membiarkan diri dibodohi oleh nabi-nabi palsu atau dilumpuhkan oleh rasa takut. Kedua, menjalani masa penantian ini sebagai masa memberikan kesaksian dan ketekunan dalam kasih.

Biarkan pelita iman, pengharapan, dan kasih selalu menyala, sebab kita tidak tahu, kapan Tuhan akan datang, sebab hanya Bapa yang tahu. Itulah sikap yang jauh lebih bijaksana daripada sibuk menghitung hari kiamat.

 

Tuhan memberkati kita semua.

Oleh : RD. Risno Maden

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print