Iman yang sejati bukan hanya soal keyakinan dalam hati, tetapi ketaatan dalam tindakan. Maria, Bunda Yesus, memberikan teladan saat pesta perkawinan di Kana: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yoh 2:5). Inilah panggilan iman—untuk mendengar dan melaksanakan kehendak Tuhan.
Yesus pun menegaskan perintah-Nya: “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yoh 15:17). Maka, iman yang hidup adalah iman yang berbuahkan kasih. Sebaliknya, iman tanpa perbuatan hanyalah iman yang mati, sebagaimana ditegaskan Rasul Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yak 2:26).
Jangan remehkan tuntutan mengasihi dalam beriman! Tuhan menilai iman kita dari buah kasih yang kita hasilkan. Seperti kata Yesus: “Segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” (Mat 25:45).
Keselamatan adalah rahmat, tetapi rahmat menuntut respons yang nyata. Ingatlah kisah orang kaya yang mengabaikan Lazarus: rahmat tidak otomatis menyelamatkan si kaya sebab ia sendiri tidak bertobat. Sebaliknya, penjahat (Dismas) yang disalibkan bersama Yesus diselamatkan karena pertobatannya yang tulus.
Pembaptisan memberi kita anugerah keselamatan, tetapi perjalanan iman tidak berhenti di sana. Katekismus Gereja Katolik mengingatkan:
“Pembenaran mendasari satu kerja sama antara rahmat Allah dan kebebasan manusia. Ia terungkap dalam kenyataan bahwa manusia dengan percaya menerima Sabda Allah, yang mengajaknya untuk bertobat dan bahwa ia bekerja sama dalam kasih dengan dorongan Roh Kudus, yang mendahului persetujuan kita dan menopangnya.” (KGK 1993).
Maka, beriman bukanlah bersikap pasif atau sekadar menghindari diri dari dosa. Beriman berarti menyelami hati Tuhan, yang selalu mengasihi umat manusia, dan mewujudkan kasih itu dalam tindakan nyata.
Yesus menantang kita: “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yoh 15:14).
Sudahkah hidup Anda mencerminkan kasih yang diperintahkan-Nya?
————————————-
Hari Minggu Biasa II
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Yes 62:1-5
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10ac
Bacaan II: 1Kor 12:4-11
Bait Pengantar Injil: 2Tes 2:14
Bacaan Injil: Yoh 2:1-11