Renungan Katolik : Semangat Melayani Tanpa Pamrih

advanced divider
Salam Sabda |Kusapa Engkau dengan Firman Allah
Rabu, 28 Februari 2024| Mat 20:17-28
Tentang Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus. Mereka ingin mendapatkan tempat duduk masing-masing dalam Kerajaan Kristus, apapun syaratnya, termasuk kesediaan untuk meminum ‘cawan’ penderitaan Kristus.
Untuk memuluskan rencana ambisius itu, mereka memanfaatkan kedekatan sang bunda dengan Yesus. Salome, Ibu mereka, adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus. (Mrk 15:40). “Kalau ‘Orang Dalam’ yang minta, pasti dikabulkan” demikian perkiraan kakak-beradik tersebut. Sama halnya, ketika Adonia hendak menyampaikan permintaan kepada Salomo, ia meminta Batsyeba, sang Ibu, mewakilinya. (1Raja-raja 2:13-25)
Dan Salome pun, tentu karena cinta seorang ibu, melakukan apa yang diminta kedua anaknya.
“Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
Yesus menasihati Yohanes dan Yakobus serta para murid tentang kerendahan hati dan spirit pelayanan. Bahwa menjadi ‘Orang besar’ tak harus duduk di singgasana, tetapi melakukan perbuatan baik yang kecil dan sederhana dengan cinta yang besar.
Untuk menjadi ‘Orang besar’ harus setia pada perkara-perkara kecil. Bukan dengan memanfaatkan atau mengeksploitasi sesama, orang-orang kecil, orang-orang dekat, demi menggapai ambisi pribadi.
Jangan ulangi ‘kekeliruan’ Yakobus dan Yohanes yang ‘meminjam mulut’ ibunya untuk mendapatkan posisi istimewa dalam Kerajaan Allah.*

Oleh : RD. Beben Gaguk

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print