Bacaan : Mat 1:1-14, 18-23
Membuka Hati Bagi Rencana dan Karya Keselamatan Tuhan
“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri (Mat 1:18)”.
Pada hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Mengapa Gereja merayakan kelahiran Santa Perawan Maria padahal Kitab Suci tidak pernah menceritakan kapan dan di mana Bunda Maria lahir?
Sumber ajaran iman Gereja Katolik bukan hanya Kitab Suci tetapi juga tradisi dan Magisterium Gereja. Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria mulai dari Gereja Timur (akhir abad ke-6) dan diterima serta dirayakan di Gereja Barat (Katolik Roma) pada akhir abad ke-7. Gereja merayakan Pesta ini karena Gereja melihat bahwa rencana keselamatan Allah terlaksana juga berkat peran penting Bunda Maria. Karena jawaban ‘ya’ dari Maria atas tawaran Malaikat Tuhan, maka ia pun mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus.
Bacaan Injil dalam pesta ini berisi silsilah dan kelahiran Yesus Kristus. Ada dua hal yang bisa kita lihat di sini, yaitu kesetiaan Tuhan pada janjinya dan ketidaksetiaan manusia.
Allah begitu setia melaksanakan janji-Nya meskipun manusia kadang-kadang tidak setia atau berdosa. Ketidaksetiaan/keberdosaan manusia tergambar dalam diri Daud, misalnya. Ia memperanakkan Salomo dari istri Uria, yaitu Batsyeba (2 Sam 11:4—5). Tetapi ketidaksetiaan/keberdosaan manusia tidak mengurangi kesetiaan Tuhan. Pada akhirnya, rencana keselamatan Tuhan atas manusia dan dunia terlaksana karena keterbukaan hati Maria untuk mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus.
Marilah kita senantiasa membuka hati kita kepada Tuhan seperti Bunda Maria agar kita juga bisa berpartisipasi dalam karya keselamatan Tuhan atas semua manusia dan dunia ini.
Tuhan memberkati kita semua.